Cara Memasang Paving Block (Conblock) yang Benar

Cara Memasang Paving Block (Conblock) yang Benar

Berikut ini dapat dijelaskan langkah atau metode pemasangan Paving Block (Conblok) yang baik dan benar.

Dalam memasang paving block atau yang kerap disebut Conblock / Konblok, kita harus perhatikan ketepatannya dan kesesuaiannya bersama prosedur supaya susunan pasangan yang dihasilkan mempunyai mutu yang baik, rapi, dan awet.

Berdasarkan standard SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan, pekerjaan-pekerjaan yang terjalin bersama paving block antara lain : pemasangan paving block baru, pembongkaran pasangan paving block lama, perataan (leveling) tanah basic di bawah lapisan pasir, pengadaan alat bantu kerja, dan uji laboratorium untuk jelas mutu kuat tekan jalur paving tersebut.

Berikut ini adalah langkah-langkah pemasangan paving block / konblok :

Bahan-bahan yang diperlukan : tips memilih paving block

Paving Block atau yang biasa disebut Konblok (Conblock) mempunyai spesifikasi sesuai bersama kebutuhan. Apakah paving block yang berbentuk holland, kubus, faktor enam atau yang lainnya ? Apakah paving block yang membawa ketebalan 6 cm atau 8 cm? Apakah paving block yang bermutu K175, K200 atau K300? Setiap paving block mempunyai obyek dan fungsi masing-masing pastikan sesuai bersama keperluan anda. Anda dapat memandang jenis-jenisnya sesuai product kami.

Pasir yang digunakan setidaknya mempunyai ukuran butir yang tajam lebih kurang 2,4 mm dan udah diayak. Kandungan air di didalam pasir berikut terhitung sebaiknya tidak boleh lebih berasal dari 5 persen bersama kadar lumpur maksimal 10 persen tujuannya supaya air yang mengalir di atasnya dapat meresap ke didalam pori-pori tanah bersama lancar.
Alat-alat yang digunakan : jasa pengaspalan jalan
Benang
Jidar / Kayu Tongkat Lurus (sebagai penggaris)
Sapu lidi
Potongan besi
Sikat ijuk
Pemadat penggetar (vibro compactor) / Stamper
Songkro / angkong / keseran
Palu
Alat potong paving block (paving block cutter)
Waterpass

Langkah-langkah kerja pemasangan :

Langkah 1 : Persiapan Awal

Pemeriksaan pondasi atau tekstur tanah memiliki tujuan untuk meyakinkan pondasi dibangun bersama tepat. Usahakan situasi permukaan tanah pondasi yang terjalin bersama pasir alas udah rata, tidak bergelombang, dan rapat. Perhatikan pasir alas tidak boleh dipakai untuk memperbaiki kekurangan pondasi karena spesifikasinya berbeda. Cek tingkat kemiringan pondasi untuk jalur kendaraan adalah 2,5 persen dan untuk trotoar adalah 2 persen. Ukuran lebar pondasi terhitung harus cukup hingga di bawah beton penahan dan beton pembatas (Kanstin). Apabila belum padat dapat dipadatkan bersama menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini supaya lahan yang udah dipasang paving block tidak amblas Jasa Pasang Paving Block .

Stamper Pengeras Tanah
Stamper Pengeras Tanah
Setelah itu, dijalankan penentuan wilayah titik awal pemasangan lebih-lebih terhadap tanah miring supaya paving block yang udah terpasang tidak tergeser. Jadi proses pemasangannya nanti dijalankan bersama berurut-urutan yang di mulai berasal dari satu sisi tadi. Hindari pemasangan paving block secara acak karena dapat mengacaukan jalannya pekerjaan.

Supaya proses pemasangan paving block dapat terlaksana bersama baik, Anda harus memasang benang pembantu sebagai pembatas daerah kerja. Pemasangan benang pembantu ini dijalankan setiap jarak 4-5 meter. Apabila di daerah kerja terdapat fitur-fitur seperti lubang drainase, bak tanaman, dan konstruksi lainnya, maka diperlukan benang pembantu tambahan untuk menjaga pola ikatan paving block.

Langkah 2 : Pemasangan Beton Pembatas (Kanstin)

Beton pembatas (kanstin) adalah bagian perkerasan paving block yang bermanfaat untuk menghimpit dan mencegah lapisannya supaya saling mengunci dan tidak tergeser sewaktu menerima beban. Pemasangan beton pembatas ini harus dijalankan sebelum saat proses penebaran pasir alas. Ada bermacam-macam bentuk beton pembatas bersama proses pembuatan yang bermacam ragam pula seperti beton pracetak, beton cor di tempat, dan sebagainya. Beberapa orang kerap memadukan beton pembatas bersama tali air dan mulut air sebagai saluran drainase air bersama kanstin berlubang.

Langkah 3 : Penebaran Pasir Alas
Pasir alas yang digunakan untuk menutupi lapisan paving block harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Di antaranya yaitu butiran kasar, tajam, berurutan maksimal 9.5 mm, bersih berasal dari lumpur dan kotoran, kadar airnya kurang berasal dari 10%, dan juga berbentuk gembur. Sesuaikan spesifikasi beban yang dapat melalui lahan yang dapat dipasang paving bersama material pendukung untuk landasan daerah paving. Material berikut dapat berbentuk : Limestone, Base Course, Sirdam, Makadam dsb.

Pasir Paving Block
Pasir Paving Block
Pasir ini lantas dihamparkan sedemikian rupa di atas paving block menggunakan jidar untuk membuahkan ketebalan yang seragam yaitu 5 cm. Oleh karena itu, pengerjaan penghamparan pasir ini idealnya dijalankan bersama gundukan-gundukan kecil supaya gampang didalam menarik jidar atau tongkat kayu yang lurus sebagai penggaris. Pasir alas yang udah ditebarkan bersama rata lantas dijaga supaya tidak terinjak atau ditumpuki material.

Langkah 4 : Pemasangan Paving Block (Conblock )

Pelaksanaan pemasangan paving block biasanya dijalankan bersama menyusunnya menurut pola-pola tertentu. Beberapa pola pasangan yang lazim diterapkan antara lain pola lapisan bata, pola anyaman tikar, dan pola tulang ikan. Perlu kehati-hatian yang tinggi waktu memasang paving block sesuai pola, lebih-lebih terhadap barisan pertama. Pastikan proses pemasangan ini tetap perhatikan benang pembantu supaya susunannya membentuk pola yang baik.

Leave a Comment