Jenis Kulit Terbaik untuk Membuat Sepatu

Jenis Kulit Terbaik untuk Membuat Sepatu

Suatu hari Anda tengah asik berselancar di online shop dan mendapatkan banyak sekali type sepatu ganteng. Anda merasa membaca profil sepatu, lantas bingung dengan pilihan type kulitnya. Masalah klasik.

Sangat dianjurkan untuk memahami benar konstruksi sepatu yang akan Anda bawa pulang supaya duit tidak terbuang percuma untuk sepatu kulit abal-abal. Pemilihan type kulit sepatu yang cocok tidak cuma menunjukkan selera anda didalam berpakaian, tetapi termasuk memilih kenyamanan didalam berpenampilan. Berikut adalah bahasan lengkap tentang sebagian type kulit terbaik yang biasa dipakai didalam industri pembuatan sepatu.

Mengenai Kulit Sapi

Pertama, mari kita berkenalan pernah dengan kulit yang paling umum dipakai didalam industri sepatu, yaitu kulit sapi. Karena ketebalannya, kulit sapi senantiasa dipisahkan jadi sebagian susunan untuk bermacam-macam kebutuhan. Proses pengolahan kulit sapi mentah jadi kulit siap manfaatkan disebut tanning.

Pada dasarnya, kulit sapi terbagi jadi dua bagian besar yaitu Corium dan Grain. Serat kolagen terhadap bagian Corium karakternya tidak tebal dan lebih fleksibel. Uniknya, makin mendekati bagian Grain, kolagen makin menebal, rapat dan kuat. Bagian Corium dari sapi dewasa sanggup jadi amat tebal. Itu sebabnya mengapa calf skin merasa lebih tipis, halus, dan lembut Premium genuine leather accessories .

Bulu sapi tumbuh terhadap bagian paling atas dari Grain. Anda tidak wajib kaget jikalau banyak menemui gigitan serangga, stretchmark, luka, dan goresan di susunan ini. Itu sebabnya bagian ini wajib digosok atau istilahnya, dikoreksi, supaya kulit keluar lebih halus dan mulus.

Beberapa Kelas Kulit

1.Top Grain atau Full Grain (Kualitas Terbaik)

Proses pertama didalam penyamakan adalah menengahi susunan Corium dan Grain. Kulit paling luar disebut Top Grain. Kulit dengan Grain sempurna disebut Full Grain. Walaupun Full Grain kadang kala tersedia cacat atau goresan, senantiasa saja harganya mahal dan paling banyak dicari –selain Top Grain– sebab kualitasnya yang luar biasa. Kulit Full Grain dan Top Grain biasa disebut Grain leather. Tebal atau tipisnya sebuah susunan terkait terhadap pengaturan mesin penyamak. Setelah lewat proses besar ini, baru lantas kulit sapi sanggup diwarnai dan diberikan beragam macam cairan pelindung medium cross body bag .

2. Corrected atau Embossed Grain (Kualitas Kedua Terbaik)

Kulit Full Grain dengan banyak goresan dan luka wajib diberikan penanganan lebih lanjut. Kulit akan ‘dikoreksi’ dengan cara digosok atau diamplas lantas digantikan dengan pola embos buatan menyerupai tekstur kulit asli. Efek dari proses ini adalah pori-pori kulit akan keluar sempurna tanpa cacat. Sayangnya, kulit ini jadi tidak lagi keluar bertekstur natural.

Untuk Grain leather, tersedia 3 kategori umum pemrosesan: aniline, semi-aniline dan protected. Kulit aniline diproses dengan manfaatkan cairan pewarna untuk menjaga tekstur alami dan tidak diberikan pigmen tambahan maupun susunan pelindung. Ini yang membawa dampak kulit keluar amat natural tetapi amat rentan terhadap goresan. Warna kulit kadang beralih dan seringkali memudar. Kulit semi-analine (seperti tali kekang) diproses dengan diwarnai supaya keluar mulus dan lebih terlindungi. Protected leather umumnya membawa susunan tambahan yang disemprotkan sebagai pelindung kulit. Setelah lewat proses koreksi, tekstur kulit tidak akan merasa layaknya aslinya sebab udah terkontaminasi product pelindung dan proses pengembosan. Banyak termasuk pabrik kulit mengembos manfaatkan pola kulit binatang lainnya layaknya sekiranya kulit buaya dan ular.

Lapisan terbawah kulit adalah bagian yang disamak dari tempat Grain terlebih Grain/Corium. Jenis kulit ini membawa banyak sekali nama dan kadang memusingkan untuk kaum awam. Banyak orang menyebut bagian terbawah kulit ini sebagai ‘Genuine Leather’ tetapi makna ini digunakan tidak konsisten. Biasanya orang mengenalnya dengan kulit asli sebagai pengganti kulit imitasi. Ada termasuk yang beranggapan ‘Genuine Leather’ adalah kulit asli yang dicampur dengan bahan lain.

3.Split Leather (Kualitas Murah Namun Fungsional)

Split leather tetap sanggup dipisahkan lagi jadi susunan yang lebih tidak tebal yang sanggup digunakan untuk beragam macam keperluan. Pabrik kulit akan menyemprotkan susunan sintetik atau polymer supaya kulit sama dengan Grain leather. Tapi kulit type ini tidak amat kuat dan tahan lama. Orang biasa menyebutnya Finished Split. Produk yang banyak manfaatkan kulit type ini adalah kantong untuk peralatan besi, moccasin, pabrik Suede, dan tetap banyak lagi.

Produk lain dari Split leather adalah Suede. Kulit ini diproses terbalik supaya membawa napped finish. Terkadang pabrik kulit menambahkan synthetic finish dan tekstur folikel bulu untuk menyerupai Full Grain. Kulit ini dikenal dengan Finished Split. Banyak yang beranggapan bahwa kulit ini adalah kulit asli. Faktanya adalah, memang benar kulit ini asli tetapi tidak keluar alami. Bahan ini adalah favorit para pengrajin sepatu untuk pembuatan sepatu kasual anak muda. Sayangnya, kulit ini lebih cepat kotor dan beralih warna jikalau terkena air. Selain itu, jahitannya pun enteng lepas.

Orang kadang tidak benar mengira Suede sebagai Nubuck, Grain leather yang diproses untuk memperoleh napped finish yang sama dengan Suede. Perbedaannya adalah Nubuck (bagian dalam) lebih kuat dan tahan lama daripada Suede (bagian luar). Tetapi tekstur Suede condong lebih lembut dan fleksibel. Hal ini membuatnya lebih berfungsi dan digemari orang untuk beragam aplikasi.

4.Reconstituted, Bonded atau Fibre Leather (Kualitas Paling Rendah)

Bonded leather adalah bahan yang kualitasnya paling rendah sebab memang material ini bukanlah kulit. Sebagian orang menyebutnya Reconstituted atau Blended leather. Kulit ini adalah sisa hasil industri yang dicampur filler atau fiber dan susunan polyurethane supaya keluar sama dengan kulit asli. Sangat enteng untuk mengetahui type ini. Bagian belakangnya kulit Suede dan bagian luarnya Full Grain. Walapun konstruksinya terbentuk 51% fiber, senantiasa saja banyak perusahaan yang berpikiran ini adalah representasi dari kulit asli. Harganya memang murah, tetapi cepat rusak dan lapuk. Bonded leather biasa dipakai untuk industri furniture dan accessories murah, dan hard cover buku.

5.Calf Leather/Calfskin atau Box Calf Leather

CALFSKIN from TANNERIE D’ANNONAY
Calf leather adalah type kulit yang khas sebab terbuat dari membran kulit sapi muda. Prosesnya dimulai dengan penghilangan bulu, dikeringkan dan disamak. Jenis kulit ini biasa digunakan untuk pakaian, sepatu, dompet memiliki kualitas tinggi. Jaman dahulu, calf skin memiliki kualitas bagus digunakan sebagai alas untuk menulis manuskrip.

Tekstur Calf leather amat tipis, halus, kenyal, elastis dan mulus. Di didalam dunia fashion, calf skin disebut veau velours (Bahasa Perancisnya dari velvet calf). Kebanyakan sepatu dan sarung tangan dengan patent leather mempercayakan Calf leather sebab sifat high polishnya dan amat fleksibel. Vest, jaket, dan celana jarang manfaatkan Calf leather sebab harganya yang amat tinggi. Jika Anda mendapatkan product calf skin yang murah, kulit itu bisa saja besar adalah palsu. Calf leather sanggup termasuk dipoles. Caranya dengan menambahkan dressing atau warna. Jika digosok patina terhadap kulit akan terbentuk, membuatnya keluar tua tetapi tidak pudar.

Untuk pemanfaatan lainnya, permukaan Calf leather termasuk kerap digosok dan diamplas, menjadikannya kulit Suede. Ketika proses tanning, bulu sapi, bagian epidermis dan dalamnya dihilangkan. Ada termasuk orang yang menyebut kulit type ini sebagai Box Calf leather atau Chrome-tanned Calf leather. Kalau di Inggris warnanya wajib hitam. Box Calf leather digunakan untuk upper sepatu enteng pria dan wanita. Kulit ini kerap termasuk digunakan untuk membawa dampak tas dan pelana kuda.

6.Vegetable Tanned Leather atau Crust Leather

Vegetable Tanned atau Crust leather
Vegetable Tanned atau Crust leather adalah kulit yang direndam dengan cairan nabati atau ‘vegetable’. Oleh sebab itu, prosesnya disanggap organik, natural, dan ramah lingkungan. Proses tanning biasa manfaatkan kulit pohon oak, chesnut atau mimosa sebagai agen pewarna.

Veg-tan atau vegetable tanning adalah metode tanning tertua yang pernah tersedia didalam peristiwa kerajinan kulit. Tujuannya adalah menghilangkan molekul dari kolagen kulit. Proses ini akan membawa dampak kulit jadi kering dan kaku. Oleh sebab itu orang merendamnya didalam larutan tannin untuk menggantikan kolagen yang hilang supaya kulit lagi jadi lembab dan fleksibel.

Proses untuk membawa dampak Vegetable Tanned Leather cukup rumit. Dimulai dari Fase Pre-tanning, kulit dibasahi dan dibersihkan dari bulu, lantas kulit mentah disayat jadi dua bagian. Kedua adalah Fase Tanning. Ini adalah waktu dimana kulit dicelupkan ke didalam kolam yang memiliki kandungan tannin dari kulit pohon. Proses ini sanggup memakan waktu berminggu-minggu hingga penyerapan dilakukan maksimal. Setelah kulit diangkat, dikeringkan, dan dipisahkan tebalnya cocok kebutuhan. Untuk Vegetable Tanned leather yang tidak diwarnai, prosesnya selesai hingga disini. Hasilnya adalah kulit akan berwarna pink pucat. Ketiga adalah Fase Dyeing, Hot Stuffing and Drying. Tanned leather yang tetap diproses lebih lanjut lantas diwarnai supaya karakternya keluar. Kulit akan dicelupkan ke didalam tong besar layaknya tong pembuat anggur dan lantas dirotasi. Kulit lantas dipanaskan. Disini berlangsung proses teristimewa dimana kulit dilembabkan dengan lilin dan lemak hewani untuk menambahkan warna yang tajam. Proses ini akan merangsang keluarnya patina yang membuatnya jadi lebih tahan lama. Setelah itu, kulit dikeringkan dan disusun. Proses penyusunan kulit akan membawa dampak kulit jadi sedikit lebih lembut. Fase terakhir adalah Finishing. Di tahap ini, kulit disemprot lagi dengan susunan lilin untuk dukungan lebih. Keseluruhan proses amat intensif dan memakan waktu, umumnya lebih kurang 6 minggu.

Kelebihan Veg-Tan adalah kulit tidak akan mengkerut dan mempunyai bau yang natural. sayangnya sehabis lama dipakai, warna umumnya beralih jadi lebih gelap. Proses ini lebih lama dari Chrome-Tanned leather, kulit dengan metode paling umum didalam tanning. Metode ekspres dengan manfaatkan campuran bahan kimia, chromium, ini ditemukan tahun 1858. Istilah lainnya termasuk dikenal dengan Chromed-Tanned leather atau Chromed Crust. Proses ini cuma perlu 1 hari supaya cost memproses jadi lebih murah. 90% dari industri kulit sekarang manfaatkan metode ini. Keunggulannya, warna tidak akan berubah. Tekstur kulit lebih tidak tebal dan lembut dari Vegetable Tanned leather. Kekurangannya adalah diproduksinya limbah lingkungan sebab pemanfaatan bahan kimia. Kemudian, kulit ini condong enteng berkerut cuma didalam pemanfaatan sebagian bulan saja. Selain itu, kulit tidak keluar natural dan berbau bahan kimia.

Leave a Comment